Shelter3 - Melihat situasi dan kondisi alam di tanah air yang kita cintai saat sekarang-sekarang ini yang penuh dengan ragam bencana disana sini, pastilah akan membuat miris sekaligus prihatin disegenap anak bangsa ini dan juga bagi setiap insan siapapun juga di dunia. Beberapa Gunung meletus dan gunung-gunung yang lainnya berada dalam status waspada, awas dan siaga, banjir dan tanah longsor di banyak daerah, lumpur lapindo yang belum dan tidak tahu kapan berhentinya menumpahkan lumpur beracun dan masih banyak lainnya.
Bagaimanakah kita menyikapi dengan mencoba menyingkap kandungan makna dari semua fenomena musibah ini serta sekaligus mempelajarinya bagi kemanfaatan kehidupan ummat manusia?. Atau apakah kita salah menyikapi semua musibah ini dengan melontarkan kesalahan kepada alam dan bahkan memprotes kepada Sang Pencipta karena Dia sudah bertindak kejam semena-mena kepada mahluk-makhluk Nya sendiri??
Mari kita coba menelaah bersama-sama apakah berbagai tragedy kemanusiaan ini adalah bentuk kemarahan Tuhan ? Atau apakah Allah SWT menciptakan segenap isi Alam Semesta ini hanyalah perbuatan sia-sia tanpa ada rahmat dan anugrah yang bisa dirasakan / dinikmati oleh semua makhluknya yang menempati seluruh bagian/pelosok atau penjuru alam semesta ini???
Dalam Alqur'an dinyatakan bahwa orang yang tidak beriman adalah mereka yang tidak mengenali atau tidak menaruh kepedulian akan ayat atau tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah di alam semesta ciptaan-Nya.
Sebaliknya, ciri menonjol pada orang yang beriman adalah kemampuan memahami tanda-tanda dan bukti-bukti kekuasaan sang Pencipta tersebut. Ia mengetahui bahwa semua ini diciptakan tidak dengan sia-sia, dan ia mampu memahami kekuasaan dan kesempurnaan ciptaan Allah di segala penjuru manapun.
Pemahaman ini pada akhirnya menghantarkannya pada penyerahan diri, ketundukan dan rasa takut kepada-Nya. Ia adalah termasuk golongan yang berakal, yaitu "…orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. Aali 'Imraan, 3:190-191)
Di banyak ayat dalam Alqur'an, pernyataan seperti, "Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?", "terdapat tanda-tanda (ayat) bagi orang-orang yang berakal," memberikan penegasan tentang pentingnya memikirkan secara mendalam tentang tanda-tanda kekuasaan Allah. Allah telah menciptakan beragam ciptaan yang tak terhitung jumlahnya untuk direnungkan. Segala sesuatu yang kita saksikan dan rasakan di langit, di bumi dan segala sesuatu di antara keduanya adalah perwujudan dari kesempurnaan penciptaan oleh Allah, dan oleh karenanya menjadi bahan yang patut untuk direnungkan. Satu ayat berikut memberikan contoh akan nikmat Allah ini:
Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan. (QS. An-Nahl, 16:11)
Marilah kita berpikir sejenak tentang satu saja dari beberapa ciptaan Allah yang disebutkan dalam ayat di atas, yakni kurma. Sebagaimana diketahui, pohon kurma tumbuh dari sebutir biji di dalam tanah. Berawal dari biji mungil ini, yang berukuran kurang dari satu sentimeter kubik, muncul sebuah pohon besar berukuran panjang 4-5 meter dengan berat ratusan kilogram. Satu-satunya sumber bahan baku yang dapat digunakan oleh biji ini ketika tumbuh dan berkembang membentuk wujud pohon besar ini adalah tanah tempat biji tersebut berada.
Bagaimanakah sebutir biji mengetahui cara membentuk sebatang pohon? Bagaimana ia dapat berpikir untuk menguraikan dan memanfaatkan zat-zat di dalam tanah yang diperlukan untuk pembentukan kayu? Bagaimana ia dapat memperkirakan bentuk dan struktur yang diperlukan dalam membentuk pohon? Pertanyaan yang terakhir ini sangatlah penting, sebab pohon yang pada akhirnya muncul dari biji tersebut bukanlah sekedar kayu gelondongan. Ia adalah makhluk hidup yang kompleks yang memiliki akar untuk menyerap zat-zat dari dalam tanah. Akar ini memiliki pembuluh yang mengangkut zat-zat ini dan yang memiliki cabang-cabang yang tersusun rapi sempurna.
Seorang manusia akan mengalami kesulitan hanya untuk sekedar menggambar sebatang pohon. Sebaliknya sebutir biji yang tampak sederhana ini mampu membuat wujud yang sungguh sangat kompleks hanya dengan menggunakan zat-zat yang ada di dalam tanah.
Pengkajian ini menyimpulkan bahwa sebutir biji ternyata sangatlah cerdas dan pintar, bahkan lebih jenius daripada kita. Atau untuk lebih tepatnya, terdapat kecerdasan mengagumkan dalam apa yang dilakukan oleh biji. Namun, apakah sumber kecerdasan tersebut?Mungkinkah sebutir biji memiliki kecerdasan dan daya ingat yang luar biasa?
Tak diragukan lagi, pertanyaan ini memiliki satu jawaban: biji tersebut telah diciptakan oleh Dzat yang memiliki kemampuan membuat sebatang pohon. Dengan kata lain biji tersebut telah diprogram sejak awal keberadaannya. Semua biji-bijian di muka bumi ini ada dalam pengetahuan Allah dan tumbuh berkembang karena Ilmu-Nya yang tak terbatas.
Dalam sebuah ayat disebutkan:
Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daunpun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkah tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz). (QS. Al-An'aam, 6:59).
Dialah Allah yang menciptakan biji-bijian dan menumbuhkannya sebagai tumbuh-tumbuhan baru.
Dalam ayat lain Allah menyatakan:Sesungguhnya Allah menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. (Yang memiliki sifat-sifat) demikian ialah Allah, maka mengapa kamu masih berpaling? (QS. Al-An'aam, 6:95)
Biji hanyalah satu dari banyak tanda-tanda kekuasaan Allah yang diciptakan-Nya di alam semesta. Ketika manusia mulai berpikir tidak hanya menggunakan akal, akan tetapi juga dengan hati mereka, dan kemudian bertanya pada diri mereka sendiri pertanyaan "mengapa" dan "bagaimana", maka mereka akan sampai pada pemahaman bahwa seluruh alam semesta ini adalah bukti keberadaan dan kekuasaan Allah SWT.
#salamlestari
YA ALLAH YANG MAHA PENGASIH
MAHA PENYAYANG DAN MAHA BERKUASA ATAS SEGALANYA..
KAMI DENGAN SEGALA KEHINAAN YANG KAMI MILIKI SEBAGAI MAKHLUK MU, AMPUNKAN LAH SEGALA DOSA KAMI
MAAFKAN SEMUA KESAHALAN DAN KHILAF KAMI SEHINGGA TANPA KAMI SADARI DAN KAMI INGINKAN TERJADI BERBAGAI BENCANA ALAM DI TANAH AIR YANG KAMI CINTAI INI...ROBB
DENGAN BERBAGAI NAMAMU YANG PALING INDAH DIDALAM ASMAUL HUSNAH MU, KAMI BERMOHON UNTUK ENGKAU PULIHKAN SEMUA KONDISI BENCANA ALAM INI DENGAN ENGKAU HENTIKAN SEMUA MUSIBAH DI TANAH AIR KAMI...AMIN ALLAHUMMA AMIN....
Posted by : Estepe (Estetikaetikapendaki)
0 Response to "ALAM ADALAH WUJUD ANUGRAH & KEKUASAAN TUHAN UNLIMITED"
Post a Comment