THE LIFE AND TIMES OF GRIZZLY ADAMS HIKMAH TENTANG PERSAHABATAN SEJATI DI ALAM BEBAS

Shelter3 - Sekitar medio pertengahan Tahun 1970-an di layar stasiun TVRI – ketika itu stasiun TV lain ( swsta belum lahir – pernah cukup lama ditayang sebuah film serial TV yang legendaris, yaitu* THE LIFE AND TIMES OF GRIZZLY ADAMS*. Serial televisi yang sangat digemari banyak pemirsa tv di seluruh ddunia ini mengisahkan tentang seseorang pria gondrong berjanggut dan berkumis lebat yang bernama Adams yang melarikan diri dari tuntutan hukum karena diduga terlibat dalam suatu perkara pembunuhan. Adams melarikan diri karena merasa tidak pernah berbuat kesalahan apapun.

Adams melarikan diri ke sebuah pegunungan yang sangat terpencil. Ia Bersembunyi dan sekaligus mencoba bertahan hidup di sana. Film ini semakin menarik saat ia Dalam persembunyaiannya ini satu ketika, Adams bertemu seekor beruang grizzly yang sedang dalam kesendirian.

Alkisah,persahabatan ini bermula pada saat Adam mencoba untuk bersahabat dengan Ben. Dan itulah yang terjadi kendati sulit di awalnya karena si beruang, bagaimanapun, adalah hewan liar (wildlife) dengan naluri membunuh yang besar. Namun ternyata secara alamiah sebuah persahabatan yang harmonis terjalin dengan sendirinya. Keduanya bersama-sama berpetualang menelusuri gunung, hutan, sungai dan berbagai kehidupan liar lainnya sembari melindungi dan memelihara alam yang ada. Berteman bersama mereka adalah seorang pedagang tua, the Mad Jack, dan seorang native american – pria Indian – Nakoma.

Film serial ini semakin dahsyat membuat saya kagum yang nyaris tak pernah absen saya tonton karena selain memang tema dan content serta alur cerita nya luar biasa bagusnya, kita sebagai penonton selalu disajikan dengan berbagai keindahan panorama alam yang begitu asri, dan begitu damai lestari, tentram tanpa konflik satu sama lain sehingga sangat sering mengundang decak kagum semua penontonnya di seluruh dunia.

Dan melalui fim inil pula yang menarik minat saya semakin besarr dengan kegemaran saya mendaki gunung. Diawali dari hobby mountaineering saya semakin tertarik ingin mempelajari beberapa disiplin ilmu aplikatif yang berbeda tetapi semuanya berkaitan dengan alam bebas seperti konservasi , ekologi, ekosistem, flora dan fauna, lingkungan hidup, SAR dan Mountaineering itu sendiri.

Terus terang kesemua pengetahuan ini karena sangat dipengaruhi serta terinspirasi oleh film TV ini. Menonton persahabatan yang tulus di antara dua spesies yang berbeda mengusik banyak sekali rasa kemanusiaan (human feeling) saya.

Salah satu adegan yang paling menggetarkan dan mengharukan adalah pada saat tatapan mata nanar Ben ketika harus menyaksikan Adams yang akhirnya ditangkap oleh seorang pemburu hadiah (bonty hunter) dan kembali dimasukkan ke dalam penjara. Tak kalah dahsyatnya mengharukan yaitu didalam sebuah episode nya dimana salah satu adegan dikisahkan saat kedua sahabat itu bertemu kembali karena setelah melewati proses hukum, Adams tidak terbukti bersalah.

Kedua sahabat itu bertemu kembali dan melanjutkan persahabatan sembari terus mengembara di alam liar menebar kebaikan. Ada sebuah makna atau filosofi yang bisa saya petik adalah Saya harus belajar dan terus belajar menghargai, menghormati nilai-nilai persahabatan sejati. Entah bagaimana cara pembuatan film itu tetapi ketika itu saya belajar 1 hal, yaitu persahabatan dengan siapa dan apapun adalah mutiara yang sepatutnya harus selalu dijaga sampai akhir hayat kita.

Apakah karena kita berbeda maka kita boleh menusnahkannya? Mengapa kita dan mereka harus saling membunuh? Mengapa harus saling menghancurkan? Kemana rasa cinta kita? Dimana? Bukankah cinta bersifat merangkum semua?

Marilah kita belajar dari Adam dan Ben. Lalu, Thom Peace menciptakan sebuah lagu cantik, “MAYBE” yang merupakan theme song dari serial TV itu. Lagu ini tidak saja indah dalam harmonisasinya tetapi juga liriknya yang mengandung arti demikian dalam membuat setiap orang yang mendengar nuraninya pasti haru bergetar. Termasuk saya PASTINYA.

#salamlestari

Posted by : Estepe(Estetikaetikapendaki)